PERKEMBANGAN VIDEO GAME
Pembukaan
Siapa sih yang tidak mengenal Video Game? Mulai dari anak kecil 
sampai orang tua pun saya kira sudah pasti mengetahui apa itu Video 
Game, karena tidak dipungkiri bahwa dimainkan oleh anak-anak sampai para
 orang tua sekalipun. Tetapi apakah mereka mengerti sejarah awal 
perkembangan dalam Video Game itu sendiri? Saya kira hanya segelintir 
orang saja yang benar-benar tahu dari sejarahnya. Oleh karena itu kita 
disini bertujuan untuk membahas lebih dalam lagi tentang sejarah 
perkembangan Video Game.
Generasi Pertama
Magnavox Odyssey, konsol game pertama di dunia mengoperasikan Pong.
Game bermula pada tahun 1972, pada saat itu, orang masih belum 
mengenal apa itu konsol, apa itu game komputer, yang ada hanya istilah 
”video game”, yaitu sebuah permainan elektronik yang menampilkan gambar 
bergerak (video). Pada tahun 1972 ini, sebuah perusahaan bernama 
Magnavox meluncurkan video game pertama, yaitu Odyssey.
Boleh dibilang, Odyssey bukanlah sebuah mesin yang sukses, 
penjualannya tidak menunjukkan antusias konsumen. Tidak lama berselang, 
sebuah game arcade legendaris Atari bertitel Pong muncul. Pong merupakan
 sebuah game sederhana yang mengambil konsep permainan tenis, satu bola 
dan 2 papan di kiri dan kanan, pemain sebisa mungkin harus berusaha 
mengembalikan bola ke daerah lawan, tentu kalian sudah pernah melihat 
game yang hingga 2007 ini masih dimainkan.
Atari merilis Pong dalam bentuk sebuah mesin ding dong bernama Sears.
 Akhirnya, pada tahun 1975, Magnavox menyerah dan menghentikan produksi 
Odyssey. Sebagai gantinya, mereka mengikuti jejak Atari, memproduksi 
mesin ding dong bernama Odyssey 100, yang khusus menyajikan game Pong.
Generasi Kedua
Fairchild VES, pertama di dunia yang menggunakan media cartridge.
Pada tahun 1976, Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video 
game dengan menciptakan VES (Video Entertainment System). VES adalah 
mesin pertama yang disebut ”konsol”. Konsol ini menggunakan kaset 
magnetik yang disebut cartridge. Nah, konsep ini kemudian diikuti oleh 
beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnavox, dan RCA, ketiga 
perusahaan tersebut juga merilis konsol serupa.
Pada tahun 1977, dunia konsol menjadi tidak populer, game-game yang 
ada tidak berhasil menarik minat. Fairchild dan RCA mengalami 
kebangkrutan. Praktis, hanya ada Atari dan Magnavox yang masih bertahan 
di dunia video game. Sekitar tahun 1978, Magnavox meluncurkan Odyssey 2,
 seperti halnya Odyssey pertama, konsol ini pun gagal menjadi hit. Tak 
lama berselang, Atari meluncurkan konsol legendaris, Atari 2600, yang 
terkenal dengan game Space Invaders-nya. Dan mulai tahun 1980, berbagai 
produsen konsol muncul, dan mereka mengambil Atari 2600 sebagai konsep 
dasar, perkembangan dunia game pun semakin pesat.
Tiga tahun berselang, tepatnya tahun 1983, dunia video game kembali 
ambruk. Game-game yang kurang kreatif membuat konsol kembali mendapat 
sambutan dingin, apalagi, PC saat itu menjadi semakin
canggih. Orang lebih memilih membeli PC ketimbang konsol video game, selain untuk bermain, PC juga produktif untuk bekerja.
Kampanye seperti ini lah yang terjadi di pasar dan membuat hampir 
seluruh perusahaan konsol mengalami kebangkrutan. Dan tahun 1983 ini 
menjadi titik di mana game-game komputer (PC Game) semakin berkembang 
pesat, hingga saat ini. Pelopor PC ber-game saat itu adalah Commodore 
64, konsol sekaligus personal computer yang menyediakan tampilan grafis 
16-warna dan memiliki kapasitas memori jauh lebih baik dari konsol 
videogame model apa pun.
Generasi Ketiga
Famicom dari Nintendo, berhasil merajai pasar videogame di era generasi ketiga.
Hancurnya dunia konsol, menggugah perusahaan bernama Famicom untuk 
mencoba industri videogame kembali. Perusahaan Jepang ini menciptakan 
gebrakan baru, sebuah konsol bernama Famicom/Nintendo Entertainment 
System (NES) dirilis di akhir 1983. Konsol ini menampilkan gambar dan 
animasi resolusi tinggi untuk pertama kalinya. Setelah mendapat sambutan
 hangat di Jepang, Famicom memperluas pemasarannya ke Amerika, yang 
dikenal dengan NES (Nintendo Entertainment System). Nintendo memiliki 
chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan demikian seluruh game 
yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan akhirnya, 
muncul sebuah game legendaris, Super Mario Brothers, yang dibintangi 
karakter fenomenal yang tetap eksis hingga kini, Mario.
Generasi Keempat
NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan 
bernama Sega mencoba menyaingi Nintendo. Pada tahun 1988, Sega merilis 
konsol next-generation mereka, Sega Mega Drive (yang juga dikenal dengan
 Sega Genesis). Konsol ini menyajikan gambar yang lebih tajam dan 
animasi yang lebih halus dibanding NES. Konsol ini cukup berhasil 
memberi tekanan, tetapi NES tetap bertahan dengan angka penjualan 
tinggi. Dua tahun berselang, pada 1990, Nintendo kembali menggebrak 
dengan konsol next-gen mereka, SNES (Super Nintendo Entertainment 
System). Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan, meskipun 
ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan 
TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol mereka begitu handal 
dan populer. Rivalitas yang legendaris, Super NES dan Mario Brothers 
sebagai ikonnya
melawan SEGA Mega Drive dan Sonic the Hedgehog sebagai ikonnya.
Generasi Kelima
Panasonic 3DO, konsol game pertama yang menggunakan media CD.
Mulai dari 1990 sampai 1994, Sega dan Nintendo tetap bersaing. 
Berbagai game fenomenal dirilis. SNES menyertakan chip Super FX pada 
cartridge mereka, dan Sega menggunakan Sega Virtua Processor, keduanya 
bertujuan untuk meningkatkan kualitas grafis dari game. Alhasil, SNES 
dan Sega saling beradu dengan game-game keren seperti Donky Kong Country
 (SNES) dan Vectorman (Sega).
Awal generasi kelima dimulai ketika tahun 1993, sebuah perusahaan 
ternama, Panasonic, merilis konsolnya yang bernama Panasonic 3DO. Ini 
adalah konsol pertama yang menggunakan CD sebagai pengganti cartridge. 
Harganya yang sangat mahal membuat konsol ini tidak populer, 3DO tidak 
bertahan lama dan harus segera menghentikan produksinya.
Sony Playstation, halooo…si Raja telah datang!!!
Selanjutnya, tahun 1994, Atari kembali meluncurkan konsol baru untuk 
menandingi Nintendo dan Sega. Atari Jaguar jelas jauh lebih canggih 
ketimbang NES maupun Mega Drive, tetapi penggunaannya yang sulit menjadi
 batu sandungan, belum lagi, pada tahun yang sama, Sony merilis konsol 
super legendaris, PlayStation. Atari bangkrut dan akhirnya melakukan 
merger.
Konsol basis CD yang pertama kali menuai sukses adalah Sony 
PlayStation. Konsol Jepang ini segera mendapat sambutan hangat, dan 
hingga saat ini, PlayStation sudah terjual ratusan juta unit. 
PlayStation yang juga disebut PS-One merupakan konsol terlaris sepanjang
 masa. Sega dan Nintendo tampaknya menyadari ketertinggalan mereka dari 
Sony. Sega kemudian merilis Sega Saturn, dan Nintendo mengeluarkan 
Nintendo 64. Tapi, sayangnya, duo konsol tersebut udah nggak sekuat dulu
 lagi.
Generasi Keenam
Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol jadi milik 
Sony. PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki pesaing.
 Sega mencoba meluncurkan Sega Dreamcast pada 1998 untuk mematahkan 
dominasi Sony, tetapi kembali gagal, akhirnya pada tahun itu juga, Sega 
mengundurkan diri dari dunia produsen konsol.
Sony semakin ’merajalela’ ketika mereka berhasil merilis konsol 
barunya, PlayStation 2, yang sudah berbasis DVD pada tahun 2000. 
Nintendo mencoba bertahan di dunia konsol dengan merilis GameCube. 
Konsol ini tidak menggunakan DVD 12 cm biasa, melainkan DVD yang 
berukuran lebih kecil, yaitu 8 cm. Ukuran keping medianya yang lagi-lagi
 nyeleneh membuat GameCube kurang populer.
Satu-satunya pesaing serius PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol 
keluaran Microsoft ini menggebrak dengan tampilan visual yang sangat 
tajam dan berkualitas yang kala itu lebih menarik dibanding dengan 
PlayStation 2. Sayangnya game-game Xbox ternyata tidak sepopuler 
PlayStation 2. Satu game Xbox yang menjadi hit dan cukup fenomenal yaitu
 Halo. Karena game ini udah memanfaatkan fasilitas ‘unggul’ dari 
Microsoft, yaitu Xbox Live.
Generasi Ketujuh
Xbox 360, Wii, Playstation 3, menjadi pesaing tetap dari generasi sebelumnya.
Boleh dibilang, Xbox terlambat meluncur ke pasaran dibanding 
PlayStation 2, dan support game-game tenar juga sangat minim. Tetapi, 
Microsoft seolah belajar dari kesalahannya. Pada saat Sony masih 
melakukan riset untuk konsol PlayStation 3 yang menggunakan Blu-Ray, 
Microsoft kali ini telah mengambil seribu langkah lebih cepat. Xbox 360,
 konsol generasi terkini yang memanfaatkan media HD-DVD (nantinya) 
meluncur pada November 2005 silam.
Xbox 360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai dari grafis, 
hingga titel-titel game terkenal. Di antaranya Best Game of The Year 
2006 versi beberapa situs game terkemuka, Gears of War. Apalagi, Xbox 
Live semakin disempurnakan, dan mendapat sambutan luar biasa dari para 
gamer.
Kali ini, giliran Sony yang terlambat. PlayStation 3 dirilis pada 
November 2006, selang seminggu sebelum Nintendo meluncurkan 
terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi PlayStation 3 kurang 
menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar duluan, Wii 
juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang ’motion 
sensitive’. Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling
 mahal dibanding dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 
menjadi yang terendah di bawah Xbox 360 dan Wii hingga artikel ini 
ditulis.
Sumber
Sumber: 
History of videogame console – IndoForum http://www.indoforum.org/t12737/#ixzz1bbf1Eelq
http://rullyyy.wordpress.com/2011/10/23/perkembangan-video-game/
Hak Cipta: www.indoforum.org